Bagi kalian yang memiliki naskah, draft atau manuskrip buku yang siap cetak, bisa segera menghubungi kami.
Apalagi kalian yang pusing mencari tempat percetakan buku murah di Makassar, Gowa dan sekitarnya, jangan sungkan untuk menghubungi kami.
Cetak Buku Murah
Anda boleh membandingkan harga cetak penerbit kami dan juga melihat kualitas hasil cetakannya.
Berikut harga cetak dan spesifikasi yang kami miliki.
Harga Cetak Jariah Publishing – Desember 2019
Untuk kalian yang cetak buku di Penerbit Jariah Publishing, ingin mendapatkan ISBN secara Gratis, Anda cuma dipersyaratkan menambah empat eksemplar buku dari hasil cetakmu.
Empat eksemplar itu akan digunakan masing-masing untuk: Arsip di Perpustakaan Nasional (2 Eks), Arsip di Perpustakaan Daerah (1 Eks) dan Arsip di Perpustakaan Penerbit (1 Eks).
Nah, mudah kan? Jadi kalau kamu masih bingung di mana tempat percetakan buku murah dengan harga terjangkau, jangan sungkan kirim naskahmu ke kami ya.
CaraKirim Naskah ke Penerbit
Kalau kamu sudah punya naskah, jangan lupa satukan semua file jadi dalam bentuk word (format docx) atau dalam format pdf, kirim ke email : jariahpublishing@gmail.com.
Namun jika naskahmu belum diatur dalam format dan tata letak standar untuk buku, kamu bisa mengunduh template naskah milik kami di sini. Sangat mudah, kan?
Ayo, siapa bilang menerbitkan buku itu susah? Yuk terbitkan bukumu bersama Jariah Publishing!
Tag, Percetakan Buku Murah, Cetak buku murah, Cetak buku murah di Makassar, Penerbit Buku di Makassar, Penerbit Buku Makassar, Cetak buku, Percetakan murah, Penerbit Buku Murah, Percetakan di Gowa, Percetakan buku di Gowa, Penerbit Buku di Gowa, Percetakan buku di Bantaeng, Percetakan buku diSengkang, Percetakan buku di Toraja Utara, Percetakan buku di Kota Palopo, Percetakan buku di Parepare, Percetakan buku di Takalar, Percetakan buku di Tana Toraja, Percetakan Buku di Sinjai, Percetakan buku di Sidrap, Percetakan Buku di Pinrang, Percetakan buku di Pangkep, Percetakan buku di Maros, Percetakan buku di Luwu, Percetakan buku di Luwu Timur, Percetakan buku di Luwu Utara, Percetakan buku di Selayar,Percetakan buku di Jeneponto, Percetakan buku di Bulukumba, Percetakan Buku di Bantaeng, Percetakan buku di buku di Bone, Percetakan Buku di Barru, Percetakan buku di Sulawesi selatan
Melayani cetak buku Se Indonesia. WhatsApp ke 085343801995 atau klik tautan di bawah ini wa.me/6285343801995
Jika teman-teman punya naskah buku yang ingin diterbitkan menjadi buku dan mendapatkan nomor International Standar Book Number (ISBN), jangan risau jangan galau, yuk terbitkan naskahmu di Jariah Publishing.
Paket PenerbitanBuku
Nah, di Jariah Publishing selain kamu dapat langsung mencetak naskahmu menjadi buku, kamu juga bisa memesan jasa kami.
Untuk mempermudah, kami menyediakan dan merangkumnya ke dalam satu bentuk Paket Penerbitan.
UNTUK mempercepat proses pra terbit sebuah buku, dibutuhkan campur tangan dari penulis buku itu sendiri. Bagi Penerbit indie yang menggunakan sistem Self Publishing, naskah awal buku sangat bergantung pada apa yang dikirimkan oleh Penulis melalui laman pengajuan naskah/e-mail penerbit.
Oleh karenanya, diharapkan agar proses layout dan editing penerbit menyaratkan kepada penulis mengajukan naskah dengan kondisi sudah terlayout, dan bisa dikatakan 90% siap terbit. Bahkan beberapa penerbit ebook yang menerima kerjasama dengan penulis langsung juga banyak yang menyerahkan proses lay out ke tangan penulis.
Penerbit-penerbit mayor, dengan alasan mengejar kualitas perwajahan halaman buku (lay out) yang lebih oke kini banyak menggunakan software Adobe InDesign yang konon memang diciptakan untuk tugas-tugas seperti itu. Namun di sisi lain, Adobe InDesign relatif berat tertutama bagi penulis yang mobile dan menulis menggunakan notebook dengan spek sederhana. Jikapun notebook Anda mampu, InDesign juga terlalu lengkap fiturnya sehingga justru tidak sederhana cara penggunaanya. Lalu apa solusinya?
Mendesain Tata Letak Buku dengan Mudah Menggunakan Ms. Word
Ms. WORD! Ya, jangan sepelekan software yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan bagi komputer di Indonesia ini. Bukankan Anda menulis buku juga di Ms. WORD? Nah, tak perlulah pakai acara pindah software, lanjutkan proses layout dan edit menggunakasn software rakyat ini.
Bagaimana caranya? Berikut beberapa tips melakukan lay out pada Ms WORD.
Pertama, ambillah sebuah buku yang sudah dicetak. Boleh buku Anda sendiri yang sudah terbit atau buku favorit bacaan Anda. Perhatikan halaman demi halaman buku, baik dari halaman judul, lalu bagian balik halaman judul (atau yang biasa disebut halaman ISBN/Copyright) yang memuat identitas buku, tim kerja dan penerbit, sampai ke bagian isi. Nah, pada tahap awal contohlah lay out buku favorit Anda.
Mulailah dengan mengatur lebar halaman kertas. Bagi Penerbit Jariah Publishing umumnya buku yang kami terbitkan menggunakan ukuran 14 x 20 cm; 13 x 19 cm; dan A4. Setelah itu, aturlah margin halaman dengan besaran 2 cm di semua sisi (atas bawah kiri kanan), tidak perlu atur mirror margin karena margin rata lebih aman.
Kembali ke teks naskah buku. Mulailah mengatur halaman judul dan balik halaman judul. Tidak ada aturan mengenai susunan dan ukuran tulisan, namun yang penting adalah apa saja yang tercantum. Halaman judul harus memuat Judul Buku, Sub Judul (bila ada), nama penulis, nama dan logo penerbit serta tahun terbit di bagian bawah. Balik halaman judul memuat judul, penulis, tim kerja (lay out, editor, desainer sampul dsb), ukuran buku dan jumlah halaman, nama dan alamat penerbit, bulan dan tahun terbit, keterangan cetakan ke sekian (bila perlu), dan pernyataan hak cipta (bisa dicontoh dari buku2 yang sudah terbit).
Ingat. Perlu juga diketahui, Anda harus membayangkan bahwa semua halaman ganjil akan ada di sisi kanan ketika dicetak.
Aturlah sesuai dengan penilaian Anda. Pokoknya sekiranya enak dibaca dan tidak alay.
Tips Memilih Font untuk Buku
Buku-buku yang tercetak di atas kertas, akan lebih nyaman dibaca jika menggunakan font golongan serif, yaitu font yang ujung-ujungnya runcing (Times, Book Antiqua, Constantia, Calisto, dsb). Tetapi buku yang akan dibaca melalui layar gadget (ebook) lebih nyaman bagi pembaca jika menggunakan font golongan san-serif (berujung tumpul) seperti Calibri, arial, verdana, Tahoma dsb.
Penerbit Jariah Publishing menyiapkan satu file untuk dua jenis distribusi baik cetak maupun ebook. Maka kami merekomendasikan untuk menggunakan font Calibri untuk naskah fiksi dan Font Times New Rowman untuk naskah non fiksi/tulisan yang lebih serius.
Setelan paragraph yang kami pakai biasanya memakai Calibri 11, spasi alinea (indent spacing) 1 cm, spasi baris Exactly 15 Point. Nah Anda bisa pakai itu kalau suka.
Gampang, kan? Nah, ada satu lagi keuntungan editing dengan Ms. Word, kita bisa langsung mengonvertnya ke PDF. Namun, jika Anda masih bingung dan memiliki pertanyaan, serahkan saja naskah Anda pada Tim Kami.
Template Buku
Jika Anda menginginkan template buku dari kami (ukuran 14 x 20 cm), silakan klik gambar di bawah ini.
Terselesaikannya Buku ini berkat dukungan dari orang-orang terdekat yang selama ini bersama saya menemani dalam kehidupan saya. Merekalah jiwa-jiwa yang kumiliki sampai akhir hayat. Aku Persembahkan Buku ini yang pertama untuk orang tuaku Daeng Abu dan Hudaya, yang telah melahirkan, membesarkan dan telah bercucuran keringat membiayai kuliahku hingga tamat Magister. Kalian adalah orang tua yang hebat.
Buku ini juga saya persembahkan untuk istri tercinta, Diana S.Pdi dan Anakku tersayang Arsyana Rezkiana Jamal, kalian berdua telah menemaniku dalam pilihan ‘’Sarjana Pulang Kampungku’’.
Kanreapia adalah desa dengan hasil bumi yang melimpah, surga para petani karena mampu membawa mereka menjadi petani yang kaya raya, rumah yang bagus, memiliki kendaraan pribadi motor dan mobil.
Namun hal ini menjadi faktor runtuhnya kesadaran berpendidikan bagi kami anak-anak petani, konsep ini tertanam dalam pola pikir bahwa untuk apa sekolah tinggi-tinggi karena ujung-ujungnya pasti cari duit. Ini menjadi paradigma dan pola pikir yang tertanam sejak dahulu.
Jalan untuk keluar dari pola pikir tersebut pun membutuhkan kerja keras dan hal itu harus dimulai dari diri sendiri, seperti kata pepatah jika ingin mengubah dunia maka ubahlah dirimu terlebih dahulu.
Caranya adalah saya harus lanjut sekolah, kuliah dan pulang kampung mendirikan wadah belajar untuk petani, untuk masyarakat di desaku, wadah itu bernama Sekolah Desa Sekolah Petani Rumah Koran.
Dari wadah ini saya yakin virus-virus kebaikan bisa disebar, terutama virus literasi, virus yang bisa mengajak masyarakat desa untuk lebih maju dan berdaya saing.
MATAHARI di ufuk timur memantulkan cahayanya. Kabut dingin masih menyelimuti kampung bernama Kanreapia. Beberapa orang terlihat masih membungkus tubuhnya dengan sarung, maklum cuaca masih sangat dingin. Terlihat beberapa lelaki sedang bergegas ke lahan.
Desa
Kanreapia, begitulah orang-orang desa menyebutnya. Desa yang masih kental
dengan budaya, adat kepercayaan nenek moyang, dan membara di dalam makna
kobaran api yang menanamkan makna sebuah nama itu penting. Para pendiri desa
memberikan nama Kanreapia yang bermakna “api” yang tak pernah padam, dengan
maksud “api’’ yang harus selalu menyala.
Desa
Kanreapia berada di wilayah kecamatan Tombolo Pao, salah satu Kecamatan di daerah
Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya 80 kilometer dari Ibu Kota
Makassar. Daerah yang dikenal dengan julukan ayam jantan dari timur ini
memiliki dua area, yaitu area dataran rendah dan area dataran tinggi. Kecamatan
Tombolo Pao berada di dataran tinggi yang aktivitas masyarakatnya bercocok
tanam sebagai petani.
Sebelum
adanya transmigran, masyarakat desa masih bercocok tanam ubi kayu, jagung, dan
markisa. Kemudian setelah masuknya tranmigrasi, barulah proses bercocok tanam
di ubah jenisnya dengan membuka lahan baru seperti sayuran, kentang, kol, sawi,
wortel, tomat dan daun bawang.
Sepatu
bot, lengan panjang, dan topi lebar ala koboi menjadi pakaian yang sering digunakan
para petani saat di lahan. Dengan cangkul dan sebilah parang di pinggulnya, alat ini menjadi teman setianya bila berangkat ke
lahan tersebut.
Sosok
setengah baya ini masih kekar berjalan menyelusuri pagi menembus kabut dan
dingin, dari pematang ke pematang yang lain, menanjak dan mendaki, dari bukit
ke bukit yang lain.
Dari
tubuhnya yang kekar mampu menyangga beban yang dipikulnya hampir berjarak 1
kilometer menuju ke lahan. Pekerjaan yang telah digelutinya mulai dari orang
tuanya ini membuatnya bertahan sampai sekarang hingga memiliki keluarga
sendiri.
Dg
Abu namanya, orang tua yang selama ini membesarkan kami dan terus berjuang demi
untuk kelangsungan kehidupan ekonomi keluarganya dengan pola kesederhanaan. Beliau
juga melatih kami untuk bertanggung jawab pada apa yang telah diamanahkan
kepada kami, seperti mengurus hewan ternak, kuda, kambing, dan ayam.
Di
samping bercocok tanam kami juga merangkap menjadi pedagang dengan mengepul
sayuran hingga menjualnya sampai ke Makassar. Semuanya itu telah ditugaskan
pada kami dengan harapan mampu memberikan pengalaman hidup yang berarti dan
terbaik untuk keluarga dan anak cucunya.
Kesederhanaan
inilah yang membawa kami bisa bertahan sampai sekarang. Namun di balik itu
semua ada makna yang sangat dalam. Ketika kami beranjak dewasa, Bapak masih
saja pergi mengurus lahan, membersihkan lahan, atau menanam bibit baru sambil
membuka lahan baru. Luar biasa memang Bapak. Pekerjaan ini harus membutuhkan
kesabaran, ketelitihan, serta kehati-hatian sehingga hasil panennya dapat
berhasil dan melimpah.
Dari
kesibukannya mengurus lahan, Bapak melakukan sendiri. Bapak memberikan tugas
kepada kami hanya untuk mengurus kandang dan ternak peliharaannya. Sesekali
kami membawakan kebutuhannya seperti makanan, minuman, atau bibit tanaman dan
pupuknya. Semua dilakukannya dengan sendiri mulai dari pembibitan, menanam,
membersihkan lahan, dan memberi pupuk. Sampai panen pun biasa dilakukan dengan
sendirian.